A.
Karakteristik penilaian portofolio
Hasil
pekerjan peserta didik yang dinilai melalui penilaian portofolio adalah hasil
pekerjaan peserta didik yang dilakukan baik dikelas maupun diluar kelas sesuai
dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi
juga dimensi produk.
Di
samping itu, melalui penilaian portofolio, peserta didik dapat memantau
perkembangan kemampuannya secara mandiri, menunjukkan cara belajar yang berbeda
antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya, menunjukkan kualitas
hasil pekerjaannya, menunjukkan kelebihan yang mereka miliki, mengembangkan
kemampuan bersosialisasi, dan memotivasi dirinya untuk lebih giat melakukan
kegiatan belajar, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan
dialog dengan guru dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan
kekurangannya.
Penilaian
portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu
periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan
dan dinilai oleh guru dan peserta didik.
Berdasarkan
informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai
perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan
demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta
didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik,
gambar, foto, catatan perkembangan pekerjaan, dan sebagainya.
Menurut
Barton dan Collins dalam S.Surapranata dan M.Hatta (2004) terdapat beberapa
karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu multisumber, autentik,
dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.
1.
Multisumber:
Penilaian portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta
didik, guru, orang tua, masyarakat, danevidence lainnya, seperti gambar,
lukisan, jurnal, audio, dan video tape, baik secara tertulis maupun
tindakan.
2.
Autentik: Evidence yang
dimaksud haruslah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran,
kegiatan, standar kompetensi, komperensi dasar dan indikator yang hendak
dicapai. Misalnya, jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik tentang
komputer, maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik dalam
menggunakan komputer, bukan dengan cara memberi tes tertulis tentang
pengetahuan komputer. Begitu juga ketika guru ingin mengetahui kemampuan
peserta didik dalam melaksanakan Senam Kesehatan Jasmani, tentunya guru harus
melihat secara langsung bagaimana peserta didik menunjukkan atau mempraktikkan
gerakan-gerakan Senam Kesehatan Jasmani, bukan memberikan tes tertulis tentang
cara-cara melaksanakan Senam Kesehatan Jasmani.
3.
Dinamis:
Penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap
peserta didik. Oleh karena itu, sebaiknya setiap evidence dari waktu
ke waktu harus dikumpulkan dan didokumentasikan.
Seandainya evidence tersebut akan dipilih, maka pilihlah secara
selektif.
4.
Eksplisit:
Penilaian portofolio juga harus jelas, baik jenis, teknik, prosedur maupun
kompetensi yag akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru,
tetapi juga peserta didik.
5.
Integrasi:
Dalam pelaksanaannya, antara kegiatan peserta didik di kelas dengan kehidupan
nyata haruslah terintegrasi. Artinya, penilaian portofolio tidak lepas dari
kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari apa
yang mereka alami. Peserta didik juga dapat dengan mudah mengaitkan antara
kemampuan yang diperolehnya dengan kenyataan sehari-hari.
6.
Kepemilikan:
Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa memiliki
bagi setiap peserta didik terhadap semuaevidence yang dikumpulkan guru,
sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidence.
7.
Beragam
tujuan: Pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengacu pada kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang
bermanfaat bagi program pembelajaran, seperti keefektifan program, perkembangan
peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke berbagai
pihak yang berkepentingan.
B.
Jenis-jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan
memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio
secara bervariasi sesuai jenis kegiatan belajar yang di lakukan peserta
didik. Artinya, hasil belajar peserta didik tidak dapat di ukur hanya dengan
satu jenis penilaian saja melainkan harus menggunakan berbagai jenis penilaian.
Di samping itu,
setiap jenis portofolio mempunyai instrument yang berbeda. Dengan demikian,
guru harus mempunyai kecakapan khusus bagaimana mengembangakan berbagi
instrument dalam setiap jenis penilaian portofolio.tahapan penilaian portofolio
akan memberikan pemahaman kepada guru bahwa penilaian portofolio tidak dapat
dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sistematis, bertahap, rasional,
sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditetapkan. Banyak guru yang salah
melaksanakan penilaian portofolio karena tidak memahami prosedur yang harus
ditempuh. Akibatnya, peserta didik dapat di rugikan.
Apabila dilihat
dari jumlah peserta didik, maka penilaian portifolio dapat di bagi menjadi dua
jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari system, portofolio dapt dibagi dua jenis, yaitu
portofolio proses dan portofolio produk.
Portofo;io
perseorangan merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik secara perseorangan,
dan portofolio kelompok merupakan hasil karya sekelompok peserta didik
atau kelas tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar